Diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Musa as melewati tanah Karbala. Tiba-tiba duri menancap di kakinya dan keluar darah.
Nabi Musa merasa kesakitan dan berkata, “Ya Allah, apa dosaku sehingga aku harus membayar kaffarahnya seperti ini?”
Diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Musa as melewati tanah Karbala. Tiba-tiba duri menancap di kakinya dan keluar darah.
Nabi Musa merasa kesakitan dan berkata, “Ya Allah, apa dosaku sehingga aku harus membayar kaffarahnya seperti ini?”
عَنْ اَميرِالمُوْمِنينَ عَلَيْهِ السَّلامُ قالَ: قالَ رَسولُ الله صَلّی اللهُ عَلیهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّم: لاقَوْلَ اِلاّ بِعَمَلٍ وَ لاقَوْلَ وَلا عَمَلَ اِلاّ بِنِيَّةٍ وَ لا قَوْلَ وَ لا عَمَلَ وَ لانِيَّةَ اِلاّ بِإِصابَةِ السُّنَّةِ[1]
Imam Ali as meriwayatkan Rasulullah Saw berkata: “Tidak ada ucapan yang bernilai kecuali dibarengi dengan amal baik, dan tidak ada ucapan dan amal yang bernilai kecuali dibarengi dengan niat yang mulia, dan tidak ada ucapan, amal dan niat yang bernilai kecuali sesuai dengan perintah (kewajiban) sunnah.”
قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَي اللهُ عَلَيْهِ وَ الِهِ وَسَلَّمَ:
بادِروُا بِعَمَل ِالْخَيْرِ قَبْلَ اَنْ تُشْغَلْوا عَنْهُ وَ احْذَرُوا الذُّنُوبَ فَاِنَّ العَبْدَ يَذْنِبُ الذَّنْبَ فَيُحْبَسُ عَنْهُ الرِّزْقُ[1]
Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda:“Bergegaslah mengerjakan kebajikan sebelum kau tidak mampu melakukannya, dan jauhilah dosa karena sesungguhnya ketika hamba berbuat dosa, maka rezeki yang telah ditetapkan untuknya akan terkurung.”
رُوِيَ عَنْ الصادِقِ عَلَيْهِ السَلامُ قالَ:
لَمّا نَزَلَتْ«يااَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا قُو اَنْفُسَکُمْ و اَهْليکُمْ نارا[1]» قالَ النّاسُ کَيْفَ نَقِي اَنْفُسَنا وَ اَهْلينا قالَ عَلَيْهِ السَّلامَ: اِعْمَلوُا الخَيْرَ وَ ذَکِّرُوا بِهِ اَهْليکُمْ وَ اَدِّبُوهُمْ عَلي طاعَةِ اللهِ[2]
Diriwayatkan Imam Ja’far as berkata:“Ketika turun ayat; wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka jahanam. Masyarakat bertanya; bagaimana kami menjaga diri kami dan keluarga kami dari api neraka? Imam berkata; kerjakanlah kebajikan, ingatkan keluarga kalian untuk melakukan kebajikan, dan ajari mereka jalan untuk menaati Allah (Swt).”
قالَ الصّادِقُ عَلَيْهِ السَّلامُ:
سَلُوا اللهَ الْغِني فِي الدُّنْيا وَالْعافِيَةَ وَ فِي الاخِرَةِ اَلْمَغْفِرَةَ وَ الْجَنَّةَ[1]
Imam Ja’far as-Sadiq as berkata: “Mintalah kepada Allah (Swt) kecukupan dan keselamatan di dunia serta ampunan dan sorga-Nya di akhirat.”
Saat itu Daud Raqi sebagai tamu Imam Jakfar Shadiq as. Imam Jakfar meminta agar diambilkan air. Begitu Imam melihat air, kondisi beliau langsung berubah dan menangis. Dengan rasa takjub Daud berkata, “Wahai Putra Rasulullah! Ada apa? Mengapa tiba-tiba kondisi anda menjadi berubah?”
Imam Jakfar Shadiq as berkata, “Hai Daud! Semoga Allah melaknat para pembunuh kakekku Husein as. Karena mereka membunuh beliau dalam keadaan haus.”
Kemudian berkata, “Hai Daud! Barang siapa setelah minum air menyampaikan salam kepada kakekku dan melaknat para pembunuhnya, maka Allah akan menetapkan seratus ribu pahala untuknya, menghapus seratus dosa darinya dan menetapkan baginya seratus ribu pintu. Orang seperti ini bagaikan orang yang telah membebaskan budak di jalan Allah dan di Hari Kiamat akan bangkit dengan hati gembira.” (IRIB Indonesia / ENH)
روی عن علی «علیهالسّلام» قال:
يَا ابْنَ آدَمَ لَا تَأْسَفْ عَلَى مَفْقُودٍ لَا يَرُدُّهُ إِلَيْكَ الْفَوْتُ وَ لَا تَفْرَحْ بِمَوْجُودٍ لَا يَتْرُكُهُ فِي يَدَيْكَ الْمَوْت
Diriwayatkan Imam Ali as berkata: “Wahai anak Adam! Jangan kalian menyesali atas sesuatu yang hilang darimu dan tidak akan kembali padamu, dan jangan kalian bergembira (secara berlebihan) atas sesuatu yang kau miliki dan kematian tidak membiarkannya tetap di tanganmu.”
Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tatakrama makan dan minum berdasarkan hadis dari Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya. Kali ini kita masih melanjutkan pembahasan tersebut. Dalam Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Di dunia ini, banyak sekali jenis susu. Ada susu sapi, ASI, susu kambing, dan lainnya. Mungkin sebagian dari kita sudah merasakan susu sapi dan ASI.
Memnag susu kambing masih jarang dikonsumsi oleh manusia. Namun, sebenarnya banyak sekali khasiat susu kambing yang bisa kita dapatkan.
Minum susu juga di amalkan Nabi Muhammad s.a.w. Ingat pada peristiwa Isra’ Mi’raj….. Malaikan Jibril menyuruh Nabi Muhammad saw. memilih tiga pilihan antara Susu, arak dan Madu. Baginda Nabi memilih Susu.
Bekerjalah Untuk Duniamu Seolah Olah Engkau Hidup Selamanya
The latest news on WordPress.com and the WordPress community.